Aceh: Jika Diam Saat Agamamu Dihina Gantilah Bajumu Dengan Kain Kafan

Acehpol - Buya Hamka mengatakan kalau saat Agama mu dihina kamu diam saja maka gantilah baju mu dengan kain kafan. Rasanya hal ini cocok di alamatkan bagi kita.

Kenapa penulis memilih menulis artikel ini, karena penulis berasal dari Aceh.

Apa kita merasa kenapa Aceh ini hancur, tersungkur di tangan kita, dan sangat sulit bangun dan kembali ke masa ke jayaan kita di masa lalu, masa kerajaan Darussalam dan Samudra Pase. Rasanya kembali ke masa kejayaan Cut Nyakdien dan Teuku Uma saja kita tidak mampu.

Aceh dulunya super power, lebih hebat dari yang diceritakan hebat oleh penjajah kafir Belanda,  bila kita mendegar kisah Aceh dulunya maka darah kita tidak akan berhenti mendidh karena memang sejarah kita sangat-sangat hebat.

Kenapa Aceh itu begitu hebat, pernahkah terbayangkan di pikiran kita sebagai penganggung jawab kehancuran Aceh.?

Hal ini berhubungan dengan ketidak perhatian kita kepada  Agma kita, kita tidak respek.

Kata Buya Hamka, Rasa cemburu dalam konteks beragama adalah konsekuensi dari Iman itu sendiri. Orang yang beriman akan tersinggung jika agamanya dihina, bahkan agamanya itu akan didahulukan daripada keselamatan dirinya sendiri.

Hal Ini pertanda masih adanya ghiroh didalam dirinya. Bangsa penjajah pun telah mengerti tabiat Umat Islam yang semacam ini.

“Jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah marah dan bertindak saat Agama mu dihina telah hilang darimu dirimu,” kata Buya Hamka

“Jika rasa ini tidak lagi dimiliki oleh bangsa, niscaya bangsa ini akan mudah dijajah oleh asing dari segala sisi,” katanya

PENULIS: FANATIK ACEH



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aceh: Jika Diam Saat Agamamu Dihina Gantilah Bajumu Dengan Kain Kafan"