Tuyul dipercaya pandai mencuri uang dari berbagai tempat. Ia sangat pintar memasuki
lubang-lubang, bahkan lubang kecil segede
semut sekalipun. Tapi tetap saja makhluk halus ini punya banyak kelemahan
sehingga sulit diandalkan untuk mengatasi berbagai medan.
Salah satu kelemahan itu antara lain: tuyul tak mampu
menerobos mesin ATM!
Apakah relung-relung di mesin ATM diberi bawang merah,
sebuah benda yang sangat ditakuti para tuyul itu? Sudah jadi kepercayaan
masyarakat, bawang merah adalah bumbu masak untuk membendung tuyul. Banyak
pedagang menaruh beberapa butir bawang jenis ini di kotak penyimpanan uang agar
tumpukan duitnya tak digondol ‘pencoleng kecil’ berkepala botak tersebut.
Tak ada bawang merah di lambung mesin ATM! Percayalah,
tak mungkin petugas pengisi uang ATM sempat-sempatnya menaruh bawang, baik atas
suruhan atasan maupun inisatif sendiri. Boro-boro menaruh bawang, menaruh
kotak-kotak besi ke slot-slot mesin saja sambil blingsatan. Siapa tahu
sekawanan gali mengintip dari seberang jalan.
Lalu, mengapa tuyul menghindari mesin ATM padahal uang
ratusan juta terhampar bebas di semua bilik di anjungan-anjungan yang tersebar
luas, dari hampir semua bank? Ternyata sepele: tuyul tak bisa membuka jepit
uang yang terbuat dari besi, yang dipasang di beberapa sektor di mesin
tersebut, sejak dari kotak-kotak penyimpanan, hingga di tahap pemuntahan
lembaran duit di balik pintu kecil tempat memuntahkan uang (mekanismenya kerja
mesin ATM bisa Anda baca di banyak artikel di internet, jadi akan panjang lebar
kalau teknologinya saya paparkan).
Yap! Masyarakat memercayai, penangkal tuyul — selain
bawang merah tadi — karet termasuk di dalamnya. Karet digunakan oleh sebagian
masyarakat untuk mengikat uang agar tuyul tak bisa mengutil, selain tentu di
sebelahnya ditaruh dua tiga gelintir bawang merah.
Kalau karet saja tuyul tak mampu mengatasi, apalagi jepit
besi. Memang jepit itu fleksibel. Dia akan membuka dan menutup sesuai mekanisme
mesin dan komputer. Tapi, apa ya tuyul-tuyul itu nongkrong lama menunggui mesin
ATM bekerja tatkala ada transaksi? Lagipula, ini juga masih konon menurut
cerita, tuyul-tuyul tidak tahan terhadap sinyal, transmisi, dan perangkat
elektronika. Mesin ATM bekerja atas perintah komputer (di dalamnya terdapat
jaringan internet) yang dikendalikan server, dan tentu menguar hawa panas
lantaran terjadi gesekan-gesekan perangkat mesin maupun komputer.
Itu mengapa ‘manajemen tuyul’ tidak tertarik ATM.
“Manajemen” yang saya maksud, tuyul-tuyul diotaki oleh pemiliknya (para pemilik
ini membeli satu tuyul seharga antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Itu kata
paranormal Ki Gendeng Pamungkas dalam sebuah wawancara dengan media massa,
belum lama ini). So, tuyul bekerja atas perintah si pemilik (biasanya
perempuan, sebab tuyul bertahan hidup dengan menyusu ASI). Untuk menggarong
uang, si pemilik tinggal memerintahkan tuyul kemana harus mencuri.