Ichsan Rusydi Dosen Universitas Syiah Kuala
Acehpol Jakarta -
Ichsan Rusydi asal dari Peudada, Bireuen, Aceh berhasil meraih penghargaan
(SATU) Indonesia Awards 2016 dari PT Astra International Tbk. Para penerima
apresiasi masing-masing akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 55.000.000,-
dan pembinaan kegiatan.
Seiring
dengan semangat Sumpah Pemuda, PT Astra International Tbk mempersembahkan
Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2016 Apresiasi diberikan
kepada generasi muda yang tak kenal lelah memberi manfaat bagi masyarakat di
seluruh penjuru tanah air. Para pemenang merupakan finalis terpilih dari
lebih 2.341 pendaftar tahun ini.
"Usaha
yang mereka lakukan telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan sekitar," ujar di Prijanto Sugiarto, Presiden
Direktur PT Astra International, di kantor Astra International, Jakarta Pusat,
27 Oktober 2016. Acara apresiasi SATU Indonesia Awards ini merupakan
penyelenggaraan ketujuh sejak digelar pada 2010.
Para
pemenang dibagi ke dalam beberapa kategori. Pertama, penghargaan pada bidang
pendidikan diberikan kepada Zainul Arifin, 27 tahun, dari Lumajang, Jawa Timur.
Arifin mendapat apresiasi atas programnya dalam memberdayakan masyarakat desa
untuk membangun destinasi wisata. Program ini dinilai telah menumbuhkan usaha
ekonomi baru dengan keterampilan yang dimiliki masyarakat sekitar.
Kedua,
penghargaan bidang lingkungan diberikan kepada Ridwan Nojeng, 32 tahun, dari
Sulawesi Selatan. Usaha produksi pupuk organik dari kotoran sapi yang digagas
Ridwan telah berhasil melakukan penghijauan di tempat asalnya di Desa
Tompobulu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Desa Tompobulu bahkan saat ini telah
menjadi Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia yang banyak didatangi turis lokal serta
mancanegara.
Ketiga,
penghargaan bidang kesehatan diberikan kepada Yoga Andika, 27 tahun, dari
Pasuruan, Jawa Timur. Yoga mencetuskan berdirinya “Posyandu Remaja” di Desa
Tosari, Pasuruan, Jawa Timur. Posyandu ini aktif melakukan penyuluhan seputar
pernikahan dini, bahaya seks pranikah, hingga efek negatif miras dan nikotin kepada
pelajar SMP serta SMHanyaeempat.
Penghargaan bidang kewirausahaan diberikan kepada Muhammad
Aripin, 29 tahun dari Kalimantan Selatan. Aripin berhasil mengajak anak jalanan
serta anak-anak korban narkoba dan putus sekolah untuk ikut dalam Yayasan Rumah
Kreatif. Melalui yayasan ini, anak-anak tersebut diajak mengolah sampah menjadi
barang bernilai ekonomis.
Kelima,
penghargaan bidang kewirausahaan juga diberikan kepada Akhmad Sobirin, 29
tahun, dari Jawa Tengah. Sobirin mengajak petani di daerahnya untuk memproduksi
gula semut setelah mendapat peluang pasar ekspor. Sobirin pun ikut mendirikan
Koperasi Usaha Bersama (KUBE) untuk mendukung usaha produksi ini. Hasilnya,
saat ini 102 petani yang menjadi anggota KUBE semakin sejahtera.
Keenam,
penghargaan bidang teknologi diberikan kepada Dewis Akbar, 34 tahun, dari Jawa
Barat. Akbar membangun sebuah lab “Komputer Mini” Raspberry P.i., yang menjadi
wadah bagi anak-anak untuk menggali pengetahuan seputar teknologi. Lab ini pun
berhasil melahirkan sebuah karya yang disebut dengan “Saron Simulator”, sebuah
alat musik gamelan dari komputer.
Ketujuh,
penghargaan pada bidang teknologi turut diberikan kepada dosen Universitas
Syiah Kuala, Banda Aceh, Ichsan Rusydi, bersama sepuluh mahasiswanya. Ichsan
Rusydi mengembangkan teknologi budi daya tiram bermodalkan ban bekas sebagai
tempat melekatnya benih tiram. Berkat teknologi ini, petani tiram pun mampu
menghasilkan jumlah dan ukuran tiram yang lebih besar.
Pemberian
trofi penghargaan langsung diserahkan oleh Prijanto Sugiarto. Para pemenang ini
pun masing-masing berhak mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 55.000.000.
"Alhamdulillah
dapat yang ke tujuh dari 2.341 peserta, ini adalah salah prestasi yg sangat
besar bagi saya, dan juga saya berharap dengan kegiatan ini akan lahir
pemuda-pemudi aceh yg kreatif," kata Ichsan Rusydi
Dia
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, dorongan dan
motivasi untuk membuat budi daya tiram.