Adab-adab malam pertama (zafaaf) setelah berlangsungnya akad
nikah adlh sebagai berikut:
1. Ucapkan salam terlebih dahulu kepada mempelai wanita atau si istri sebelum melakukan hubungan badan.
Hal ini dilakukan untuk menenangkan hati dan pikiran si
mempelai wanita sekaligus mengìlangkan rasa segan dan was-was. Disamping untuk
lebih mengakrabkan satu sama lain.
Dari Ummu Salamah Ra brkata, ketika Rasulullah Saaw
menikahinya dan beliau hendak menggaulinya, beliau mengucapkan salam terlebih
dahulu.
(HR. Abu Syaikh dgn sanad hasan shahih).
Adapun shighat/ucapan salamnya sama seperti salam ketika brtemu
orang lain, atau seperti yang diamalkan para ulama salaf:
Assalaamu 'alaikum yaa baabar-Rohmaan.
Lalu istrinya menjawab:
wa 'alaika 'alayyas salaam...
2. Meletakkan tangan di kening atau jidat istri, kecuplah
sekilas kemudian doakanlah kebaikan sebagaimana yang diajarkan oleh Rosulullah
Saw:
idzaa tazawwaja ahadukum imro-atan, aw asytaroo khoodimaa,
fal yaqul:
Apabila salah seorang di antara kalian menikahi seorang
wanita atau membeli seorang hamba sahaya, peganglah terlebih dahulu keningnya,
sebutlah nama Allah (basmalah) dan berdoalah untuk keberkahan seraya ucapkan
doa berikut -yang artinya- Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu
kebaikan (dari istriku) dan kebaikan apa yg aku ambil darinya, dan aku
berlindung kepadaMu dari kejahatannya dan kejahatan apa-apa yang ada di
dalamnya dan kejahatan dari apa yg aku ambil daripadanya.
(HR. Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Majah).
3. Kemudian sholat sunnah dua roka'at bersama mempelai wanita.
Sholat sunnat malam pengantin (zifaf) ini sunnah (sholat sunnah muthlaqan). Hal
ini didasarkan pada riwayat Abu Said bekas budak Abu Usaid sbb.:
Saya menikah ketika masih menjadi hamba sahaya (mamluuk),
lalu sy mengundang sekelompok sahabat Rasulullah Saaw di antaranya ada Ibnu
Mas'ud, Abu Dzar Ra, dan Huzhaifah Ibnul Yaman Ra. Abu said berkata: lalu
dbacakan iqamah untk shalat. Abu Dzarr kmdian berangkat untk ke depan. Para
sahabat lainnya kmdian berkata, "kamu juga ikut", Abu Said berkata,
"apakah harus demikian?" mereka menjawab, "Ya", Saya lalu
maju ke depan, sedangkan saya saat itu
masih budak belian.
Mereka mengajariku dan
mereka berkata, "Bila kamu hendak menggauli istrimu (baru menikah),
sholatlah terlebih dahulu dua raka'at, kemudian berdoalah kepada Allah untk
kebaikan apa yang telah kamu gauli, juga berlindunglah kepada Allah dari
kejahatannya dan kejahatan dirimu juga diri keluargamu.
(HR. Ibnu Abi Syaibah dg sanad Shahih).
4. Memakai wewangian dan penyegar mulut.
Berdasarkan riwayat Syuraih bin Hani berikut:
Saya pernah bertanya kpda Siti Aisyah Ra, dgn apa Rasulullah
Saaw memulai sebelum beliau menggauli istri-istrinya? Beliau menjawab: dengan
siwaak (kayu aarok pembersih mulut dan gigi).
(HR. Muslim).
5. Menyebut nama Allah dan berdo'a dengan do'a jima' berikut
ini sebelum anda menyetubuhinya:
أَمَا إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا
أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ
قَالَ بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ
جَنِّبْنِى الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا ثُمَّ
رُزِقَ أَوْ قُضِىَ بَيْنَهُمَا
وَلَدٌ لَمْ يَضُرَّهُ الشَّيْطَانُ
Bila seseorang membaca do'a berikut ini sebelum menyetubuhi
istrinya: -yg artinya- dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah setan
dari kami, dan jauhkan dia dari apa yg akan Engkau rizkikan kepada kami (anak,
keturunan) kemudian dari hubungan tsb ditakdirkan menghasilkan seorang anak,
maka ia tidak akan diganggu oleh setan selamanya.
(HR. Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas Ra).
6. Seyogyanya/mustahabnya tidak melakukan jima'/bersetubuh
dalam keadaan bugil, jadi masih tetap menutup aurat.
(lihat Qurrotul 'Uyun).
7. Dilarang bagi suami dan/atau istri menceritakan apa2 yg
terjadi pada waktu bersetubuh.
Sesungguhnya di antara seburuk2nya tempat manusia di sisi
Allah pada hari kiamat nanti, adalah orang yg bersenang2 (bersetubuh) dengan
istrinya, demikian pula sebaliknya, lalu menyebarkan rahasia mereka berdua.
(HR. Muslim)