Acehpol.com - Bubur Kanji merupakan menu buka puasa bagi Masyarakat
Pidie, Aceh. Hampir setiap gampong di Aceh memasak bubur kanji di meunasah maupun di mesjid sebagai penganan
berbuka puasa.
Hal ini dikarnakan
sudah dijadikan tradisi turun-temurun dilakukan oleh Masyarakat yang berada di
Pidie sampai dengan sekarang apabilan saat datangnya bulan puasa Ramadhan.
Bubur ini menjadi pilihan banyak orang saat berbuka puasa
karena rasanya yang ringan, tidak pedas, dan tidak mengganggu bagi perut yang kosong selama seharian,
yang akan berefek kepada berat akan melakukan shalat tarawih.
Oleh karena itu bubur ini banyak sekali dijual
dipinggiran jalan terutama saat sore hari menjelang magrib untuk menu berbuka
puasa. Rasanya yang gurih membuat semua orang menyukainya.
Banyak sekali variasi bubur yang ditawarkan oleh penjual.
Ada yang disajikan bersama udang, ayam bahkan ada yang disajikan dengan
kepiting dan bawang goreng. Semuanya terasa enak dan lezat.
kalau di mesjid bubur ini disajikan bersama potongan
daging ayam, udang rebus dan bawang goreng. Tentu saja hal ini membuat gurih
rasanya dan bahan yang dipakai mudah utuk didapat.
Biasanya masyarakt membuat makanan khas Aceh ini dengan
bergotong royong. bahan utama biasanya ayam karna mudah didapat, karena di
sumbangkan oleh warga setempat setiap rumah satu ekor ayam, dan setelah bubur
kanji masak akan dibagikan lagi ke masyarakat.
Masyarakat yang terdiri dari kaum laki-laki saat sore
hari di bulan ramadhan membawa rantangan atau wadah untuk menerima pembagian
kanji rumbi yang di masak di meunasah. Mereka akan beramai-ramai membawa pulang
ke rumah untuk disantap bersama keluarga kala waktu berbuka puasa tiba.
Bumbu yang digunakan untuk membuat bubur kanji adalah
seperti ketumbar, merica, adas manis, pekak, kayu manis, bawang merah, biji
pala, dan jahe. Bumbu-bumbu inilah yang membuat bubur akan terasa hangat dan
berbau rempah.
Cara membuat buburnya pun sedikit berbeda dari cara
membuat bubur pada umumnya. Bahan rempah tadi tidak dimasukkan secara langsung
ke dalam rebusan bubur. Namun dibungkus dengan kain tipis.
Hal ini untuk mengurangi banyaknya rempah yang tercampur
di dalam bubur saat masak nanti yang
mungkin jika tidak dibungkus bumbu rempah akan ikut termakan.
Bagi masyarakat Pidie,Aceh, bubur kanji bukan makanan asing. Setiap tahun, di
sepanjang bulan puasa, Masyarakat Aceh memiliki kebiasaan untuk berbuka puasa
bersama di mesjid dan meunasah.
Pada setiap meunasah, bubur kanji selalu menjadi hidangan pembuka, setelah
berpuasa. Bukan hanya di kampung, di kota juga tradisi memasak kanji ini masih
dilakukan.
Jadi bubur kanji sangat melekat dengan bulan puasa
Ramadhan, ingat kanji maka ingat bulan puasa.
0 Response to "cara membuat bubur kanji rumbi"
Post a Comment